Minggu, 05 September 2010

Manusia Dalam Pandangan Marx


Pertama kali buku ini saya baca 3 tahun yang lalu. Entah sudah berapa kali saya baca ulang, karena saya yang kurang cerdas dalam membaca, atau memang isi buku ini agak sulit dipahami. Diterjemahkan oleh Agung Prihantoro dari judul aslinya Marx’s Concept Of Man.
Saya suka dengan konsep pemikiran Marx yang mengedepankan filsafat yang mempresentasikan sebuah argumentasi berbentuk protes untuk menentang alienasi, hilangnya jati diri dan perubahan kearah kebendaan pada manusia. Dalam Economic and Philosopichal Manuscrips yang disertakan dalam buku ini semakin mengungkapkan filsafat Marx tentang eksistensi manusia individual yang nyata, hingga melebar secara obyektif keterkaitannya dari kelahiran, kekuasaan, uang sampai realitas cinta.
Banyak kalangan yang tidak setuju dan memandang filsafat Marx’s yang konrtoversial dan tidak sesuai bahkan berseberangan dan berprasangka buruk dengan beberapa filsuf besar karena pemikiran universal tentang konsep teori ekonomi sosialisme barat pada waktu itu yang menimbulkan distorsi negatif sampai fitnah terhadap pemikiran-pemikiran Marx. Tapi dalam buku ini lebih banyak dibahas tentang pemikiran-pemikiran filosofis dan histories Marx dan hanya sedikit menyinggung masalah yang lebih “ke dalam”.
Konsep pemikiran Marx adalah mengembalikan kita (: qua manusia) adalah entitas yang dapat dikenali dan diketahui, mendefinisikan manusia sebagai manusia, bukan hanya secara biologis, anatomis dan pisik tetapi juga secara psikologis. Berakar dari pemikiran Hegel dengan konsep produktifitasnya dalam efek pasif (hasrat) dan efek aktif (aksi), pemikiran Marx berkembang pada berbagai macam keobyektifitas, dari perilaku mencipta diri dalam kebebasan dan kemerdekaan yang memposisikan keberpihakan Marx pada pemberantasan kemiskinan dan menentang sifat konsumtif sebagai tujuan tertinggi, individualitas perempuan, buruh, dan berbagai kritik Marx tentang kapitalisme. Beberapa dari Bab yang saya suka adalah konsep Marx tentang Sosialisme yang berasal dari konsepnya tentang manusia (Hal. 77). Penjelasan yang menurut saya agak rasional meski barangkali memang bertentangan dengan berbagai ajaran agama-agama yang ada didunia. Tetapi tidak bisa saya pungkiri jika pemikiran dan konsep Marx memang luar biasa bila diterapkan dalam sebuah system pemahaman yang benar dan kematangan berpikir yang lebih bijaksana dan progresif. Dari berbagai sudut bahasan yang bisa saya mengerti, saya setuju jika Karl Marx adalah seorang pemikir besar yang humanis.
Disertai dengan Terjemahan Manuskrip Tentang Ekonomi dan Filsafat (Economic and Philosopical Manuscript) yang ditulis Marx pada bulan April – Agustus 1844, yang memuat banyak konsep dasar pemikirannya, juga beberapa catatan ringan dari Marxis maupun non-Marxis, juga tentang keluarga bahagia Marx yang diceritakan dari rekan maupun anaknya.
Mungkin agak sulit dipahami pembahasan dalam buku ini, saya kira karena keterbatasan bahasa penterjemahan kedalam bahasa Indonesia. Maka masih sering baca ulang sampai sekarang untuk lebih bisa menyerap dan mengerti apa yang dikandung dalam konsep Marx tentang manusia. Dari pandangan sebelah mata saya terhadap Marxisme dahulu, akhirnya saya mendapat pemahaman dan mendapat lebih banyak penjelasan pada penyimpangan-penyimpangan ajaran dan konsep pemikiran Marx dari buku ini.

(sumber : rezaantonius.multiply.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berhasilkah Presiden SBY memimpin negeri ini?